15 Kaidah Mendidik Tauhid Rububiyah Pada Anak Usia Dini

Recall 

Apa itu tauhid : mengesakan Allah Subhanahu wa ta'ala dalam perkara yang memang merupakan kekhususan bagi Allah. 

Macam tauhid. Tauhid ada 2 atau 3. Tujuan kita diciptakan oleh Allah adalah untuk mengenal Allah (tauhid ma'rifah wal itsbat / mengenal dan menetapkan Allah) dan beribadah hanya kepada Allah (tauhid dalam pengamalan). 

Mengapa kita perlu belajar tauhid? Pondasi segala amalan. Tauhid merupakan hak Allah tertinggi. Orang yang bertauhid akan dijamin mendapatkan keamanan, ketentraman dan kedamaian di dunia dan di akhirat. Orang bertauhid akan mendapatkan petunjuk dari Allah di atas kebenaran dan kebaikan di dunia, dan mudah melalui berbagai tahapan di hari kiamat hingga masuk surga. 

Lawan dari tauhid adalah syirik. Syirik merupakan kedzaliman yang besar. Bahaya dari kesyirikan adalah kekal di neraka untuk selama-lamanya. Seluruh amalan kebaikan tidak berguna sama sekali. 

Tauhid Rububiyah adalah mengesakan Allah di dalam perbuatan Allah sang pencipta. Yaitu pada 3 hal : mengesakan Allah dalam penciptaan, dalam penguasaan/pemilikan, dan dalam pengaturan. Tidak ada yang menciptakan, menguasai dan mengatur kecuali Allah. 

BEBERAPA KAIDAH MENDIDIK TAUHID RUBUBIYAH

Kaidah 1 : Hakikat tauhid adalah mengombinasikan antara peniadaan dan penetapan

Kaidah 2 : Tauhid adalah pondasi dan pokok amal

Kaidah 3

Kaidah 4

Kaidah 5

Kaidah 6

Kaidah 7

Kaidah 8

Kaidah 9 : Syirik di dalam rububiyah adalah pendahuluan syirik di dalam uluhiyah

To do : diskusi tentang perbuatan khusus Allah seperti mencipta, memberi rezeki, menghidupkan, mematikan, dll

Kaidah 10 : Rububiyah melazimkan terdiferensiasinya dzat Allah dengan alam semesta. Akal harus tunduk dengan wahyu. Allah berbeda dari makhlukNya termasuk dalam hal mengamati ketetapan petunjuk Allah dengan akal kita. 

To do : tanya jawab tentang istiwa nya Allah di atas Arsy. Ketika kita menetapkan Allah beristiwa di atas Arsy, jangan bayangkan seperti akal kita ketika beristiwa di suatu tempat. Istiwa nya Allah maksudnya berada di atas (yang paling tinggi) - Allah di atas langit (bukan masuk ke dalam langit, Allah terpisah dari alam/makhlukNya). 

Kaidah 11 : Tauhid rububiyah itu perkara mendasar fithrawi. Dalam hati manusia fitrahnya memilik keyakinan akan rububiyah Allah; betatapun manusia berusaha mengingkarinya. Orang yang menolak rububiyah akan merasa tidak tenang hidupnya (sebab melawan apa kata hatinya).

To do : yakinlah bahwa mendidik anak tauhid dan aqidah itu mudah, sebab selaras dengan fitrah anak. 

Kaidah 12 : Tauhid rububiyah merupakan perkara yang sudah diketahui secara aksiomatuk dengan akal sehat. Tidak perlu penelitian : sesuatu yang ada PASTI ada penciptanya, tidak mungkin tiba-tiba muncul

To do : obrolan tentang BOLA. Bola ini ada yang membuat atau muncul sendiri? Lalu lanjut pertanyaan tentang bagaimana bumi Allah ini ada. 

Kaidah 13 : Tauhid rububiyah mengharuskan adanya tauhid uluhiyah. Seorang yang yakin dan mengenali tuhan penciptaNya, maka dia harus beribadah kepada Allah. 

Kaidah 14 : Perbuatan Allah secara asal baik. Tugas kita bersyukur jika sesuai keinginan, dan bersabar jika tidak sesuai keinginan. 

To do : mengajarkan rasa syukur, sabar dan menerima takdir dalam diskusi keseharian bersama anak. Melatih anak untuk memahami bahwa tidak semua yang diinginkan anak harus dipenuhi/didapati. Memberikan pengertian bahwa bisa jadi Allah menunda keinginan kita, dan memberikan ganti kebaikan lainnya

Kaidah 15 : Tauhid rububiyah itu amal hati, uluhiyah amal hati dan badan. Menetapkan tauhid tidak bisa ikut-ikutan/inovasi; melainkan harus dengan ittiba (ikut dalil/hujjah). 

To do : membangun hati anak dengan pendidikan iman. Anak usia dini belum diperintahkan untuk ibadah badani. Fokus kita membangun pendidikan keimanan kepada mereka. Ajarkan mereka rububiyah yang akan menjadi fondasi muncullah mahabbah, raja, tawakal, merasa diawasi Allah, hingga urusan ibadah badaniyah. Membangun cintanya anak pada Allah.