curhatibu.com

Anak Homeschooling, Bagaimana Belajarnya?

Bagaimana Strategi Anak Homeschooling Belajar

Saat ini metode pendidikan rumah sudah cukup dikenal. Sudah ada banyak keluarga di Indonesia mengadopsi metode ini. Tentu ada banyak alasan yang melatarbelakangi keputusan orang tua untuk mengadopsinya. Seperti ingin memberikan pendidikan yang fokus pada personal anak, pada minat-bakat, pada kebutuhan agama anak, maupun karena kondisi yang membuat tidak memungkinkan memasukkan anak ke sekolah formal.

Lalu ada yang bertanya, kalau tidak sekolah, bagaimana cara anak-anak belajar? Tentu dengan orang tuanya. Orangtua punya kendali penuh atas metode dan strategi belajar anak-anaknya. Pendekatan yang tepat akan membuat homeschooling ini menjadi pengalaman belajar yang efektif dan memuaskan bagi anak-anak. Namun, penasaran tidak bagaimana anak-anak homeschooling biasanya belajar, dan bagaimana cara meningkatkan kualitas pembelajaran bagi anak-anak kita? 

Berikut ini beberapa strategi belajar anak-anak homeschooling, yang bisa dilakukan oleh keluarga praktisi homeschooling untuk meningkatkan efektivitas pembelajarannya, dan membuat kita melihat pendidikan dari sudut pandang yang baru. 

Membuat Jadwal Belajar

Meskipun homeschooling cenderung fleksibel, tapi membuat jadwal belajar yang tetap dan konsisten setiap hari ini penting. Membuat target belajar harian, atau porsi minimal pembelajaran yang harus dilakukan anak setiap harinya akan membuat anak tetap on the track. Memang pada eksekusinya tidak selalu berjalan sesuai jadwal - tidak seperti sekolah yang mautidak mau harus mengikuti jadwal yang ditetapkan. Maka proses belajar akan sangat menyesuaikan kondisi di lapangan. Seperti kita membuat target belajar matematika hari senin 30 menit. Namun ketika 15 menit anak sudah merasa lelah (karena ada hal yang membuat moodnya buruk), tidaklah mengapa dijeda/dihentikan. Jangan sampai jadwal belajar di rumah sama saja dengan sekolah yang harus fix. Ini sama saja memindahkan sekolah ke rumah - dan itu akan sangat berat bagi kita. Fleksibilitas ini penting. 

Beberapa keluarga tidak menggunakan metode jadwal belajar, namun berbasis target harian. Misalnya 1 hari harus menyelesaikan 1 paket belajar bahasa inggris dan matematika. Maka, mau jam berapapun dikerjakan, selama target selesai, tidak mengapa bagi mereka. 

Mengenali Gaya Belajar Anak

Mendampingi anak di rumah memberikan kita peluang lebih besar mengetahui gaya belajar terbaik bagi anak-anak kita. Ada anak yang lebih suka menyimak/mendengarkan, ada yang lebih mengerti jika dipraktekkan, ada yang lebih baik dengan pendekatan visual seperti melalui video, gambar, dan lain-lain. Ketika kita sudah mengetahui gaya belajar anak, kita pun lebih mudah menentukan metode belajar mereka, sarana belajar, fasilitas belajar, menyesuaikan kebutuhan mereka. 

Memberikan Kebebasan Pembelajaran

Anak Homeschooling Bebas Merdeka Belajar

Fleksibilitas menjadi poin kelebihan dari homeschooling. Berbeda dengan sekolah, yang biasanya jadwal / jenis aktivitas belajar sudah ditetapkan, maka anak homeschooling bisa lebih bebas menentukan apa yang ingin dipelajari. Temukan minat anak, lalu masuklah melalui pintu minat tersebut. Hal itu lebih membuat anak menyenangi proses belajar. 

Contohnya begini, anak sedang suka dengan aneka jenis mobil. Kita bisa masuk ke sana untuk memberikan berbagai jenis pembelajaran. 

  • Kita bisa meminta anak usia dini belajar menghitung jumlah mobil di garasi mainan atau, mengklasifikasikan mobil berdasar warna. 
  • Kita bisa meminta anak usia SD untuk belajar konsep perkalian dengan menghitung roda mobil, belajar konsep gerakan, menghitung keliling/luas roda, menentukan garasi yang dibutuhkan dengan cara menghitung panjang/lebar mobil. 
  • Kita juga bisa mengajari mereka tentang ekonomi, misalnya harga jual mobil, biaya servis mobil, biaya bahan bakar. 
  • Kita bisa mengajari anak fisika, misalnya menghitung kecepatan mobil, jarak yang bisa ditempuh mobil, waktu yang dibutuhkan untuk mencapai suatu wilayah. 
  • Kita bisa membawa anak jalan-jalan dengan mobil sembari mengenalkan aplikasi maps, mengenalkan denah dan peta, rambu-rambu lalu lintas, dan masih banyak lagi.
Intinya, kita bebas bisa belajar apapun, dan paling menyenangkan adalah jika kita bisa menjadikan minat anak sebagai pintu belajar. 

Memanfaatkan Teknologi yang Ada

Di jaman digital, teknologi seperti barang wajib dalam keseharian kita dan anak-anak kita.Teknologi bukan sekedar urusan gadget, komputer, tablet ya.. Mengenalkan anak pada sapu, mesin cuci, sepeda, pun merupakan teknologi. Teknologi digital yang saat ini sangat bermanfaat besar bagi pembelajaran anak adalah internet, aplikasi pembelajaran, sumber daya online lainnya apakah dari youtube, podcast, dan website-website lainnya. Semuanya bisa kita manfaatkan untuk bahan pembelajaran sekaligus sarana memperkaya aktivitas belajar anak. 

Anak perlu untuk mengenal bahwa belajar tidak hanya duduk di meja dan mengerjakan worksheet. Adakalanya, anak perlu belajar melalui tutorial di youtube, reels di instagram, resep masakan dari website kuliner, workshop online, hingga memanfaatkan aplikasi belajar yang membuat anak terlatih belajar mandiri untuk beberapa ilmu tertentu. Namun sebagai catatan, orang tua perlu tetap memberikan batasan bagi anak, apakah terkait screentime, hingga konten belajar yang anak pilih. Memastikan semuanya tetap on the track dan sesuai dengan goals keluarga, penting, sebab akan menentukan keberhasilan proses homeschooling kita. 

Interaktif dalam Proses Pembelajaran

Ketika anak hanya menyimak/mendengar penjelasan tutor satu arah, bisa jadi anak merasa bosan dan tidak merasa terlibat dalam pembelajaran itu. Namun, ketika ada partisipasi aktif dari anak dalam proses belajar, seperti adanya diskusi, eksperimen, simulasi hingga permainan edukatif, maka anak akan semakin menikmati proses belajarnya. Selain anak senang, konsep/materi pun bisa lebih dipahami oleh anak. 

Peluang belajar seperti ini sangat mungkin kita lakukan di rumah sepanjang proses homeschooling. Kita, sebagai orang tua, bisa melakukan praktik / eksperimen lebih leluasa, dan tentunya lebih lama waktunya. 

Obrolan (diskusi) bahkan bisa kita lakukan sepanjang hari - dalam berbagai aktivitas keseharian, dari bangun tidur sampai tidur kembali. Bahkan sebagian keluarga HS mengatakan bahwa obrolan menjadi kekuatan yang membuat mereka menikmati proses homeschooling. Ini pun menjadi strategi belajar anak homeschooling yang cukup powerfull.

Ikutlah Komunitas Homeschooling, Jika Memungkinkan

Anak Belajar dalam Komunitas Homeschooling
Manfaat ikut komunitas itu banyak. Kita bisa berjalan bersama-sama, tidak merasa sendiri berjuang. Anak-anak kita pun merasa memiliki teman yang sefrekuensi (sama-sama homeschooling). Selain itu, komunitas ini memberikan kita peluang mendapatkan banyak insight atau sharing pengalaman dari para senior dalam menjalankan proses belajar homeschooling. Anak-anak pun bisa saling berbagi cara belajar, konten belajar, metode belajar, bahkan mereka bisa belajar bersama seperti membuat proyek, craft, hingga hiking bersama. 

Hargai Setiap Pertumbuhan Anak

Kemajuan anak tidaklah sekedar dilihat dari urusan nilai dan akademik. Apalagi, kita sebagai keluarga homeschooling - nilai di atas kertas tidak menjadi prioritas. Maka begitu juga dengan apa yang kita lihat pada anak. Setiap hari, pantaulah pertumbuhan mereka. Pasti, ada aspek yang bertumbuh hari demi hari. Orang tua dari anak homeschooling harus jeli melihatnya. 

Jangan sampai pola pikir "nilai rapor" menghantui kita selalu. Sehingga membuat kita hanya mengejar capaian akademis anak, dan mengkerdilkan aspek pertumbuhan lainnya. Justru dengan homeschooling, kita lebih leluasa melihat aspek pertumbuhan dengan lebih menyeluruh - sebab kita membersamai mereka sehari-harinya. 

Buatlah jurnal keberhasilan kecil anak setiap hari. Hal ini membuat kita lebih menghargai capaian anak yang selama ini mungkin tidak kita tengok. Dengan demikian, kita bisa lebih mudah memberikan penghargaan dan pujian kepada anak. Anak pun jadi lebih semangat belajar (apapun) sebab mereka menyadari bahwa ada aspek yang bertumbuh dengan proses yang mereka jalani. 

Ajarkan Anak Kemandirian

Anak homeschooling berpeluang besar untuk belajar keterampilan manajemen diri, waktu, serta belajar menjadi pembelajar mandiri. Latih anak menuju ke arah mandiri. Misalnya dimulai dengan menanyakan anak tentang rencana akivitas hari itu, atau membiasakan anak dengan ragam kebiasaan baik seperti sholat tepat waktu, beberes tempat tidur, berbenah rumah, hingga urusan menyusun jadwal keseharian. 

Strategi Belajar Anak Homeschooling
Anak homeschooling pun harus pandai mengelola sumber daya belajarnya sendiri. Anak punya waktu 2 jam, bersama komputer dan internet, mau apa nih? Apakah mau nonton, atau mau belajar desain. Latihan latihan seperti itu, dibarengi dengan obrolan ringan akan membantu anak mengarahkan dirinya agar lebih terlatih memilih dan mengelola prioritas aktivitas hariannya

Milikilah Tujuan Pembelajaran


Anak homeschooling memang "bebas", fleksibel. Namun, bukan berarti tanpa arah dan tujuan. Itulah mengapa orang tua harus sudah punya goals belajar anak. Ada pembelajaran yang memang harus dipastikan ada, tidak peduli anak minat atau tidak, mengingat pentingnya hal itu. Ada juga yang berdasarkan minat dan bakat anak. Inilah pentingnya punya tujuan pembelajaran. Supaya tetap on the track. 

Nah, dengan menerapkan berbagi strategi belajar untuk anak homeschooling di atas, secara konsisten, memanfaatkan teknologi dan berbagai sumber belajar, serta memberikan kebebasan eksplorasi kepada anak ini membuat kita pun bisa lebih optimal mendampingi anak-anak. 

Jadi, yuk ah, mari kita wujudkan potensi terbaik anak dengan menjalani pendekatan personal melalui obrolan dan pengamatan kepada anak, serta menghargai setiap pertumbuhan di segala aspek anak, insyaallah kita pun bisa mendampingi anak-anak menemukan potensi terbaik dan mengembangkannya menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi masa depannya nanti. 

Okee, semoga artikel kali ini cukup memberikan gambaran dan inspirasi kepada kita para keluarga homeschooling atau siapapun yang ingin mengadopsi metode ini untuk pendidikan anak-anaknya. Tulis di kolom komentar tentang ide belajar apa sih yang menarik dan bisa diterapkan untuk anak-anak kita?


Post a Comment

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)