curhatibu.com

Menyikapi Fenomena Fatherless

FATHERLESS, Mengapa Bisa Terjadi?


Budaya : Ayah dianggap hanya bertugas untuk mencari nafkah. Urusan anak diserahkan sepenuhnya kepada Ibu. 

Tidak akrab : Ayah tidak bisa menjalin hubungan yang cair / luwes dengan anak. Bisa jadi karena selama ini tidak terbiasa bergaul dengan luwes kepada keluarganya. 

Perceraian : Banyak fenomena saat terjadi perceraian, ayah melepas tanggung jawab atas anaknya. 

Kematian : Ketiadaan peran ayah, tanpa diganti oleh peran lainnya

Mengfungsikan Kembali Peran Ayah

  • Membangun mindset bahwa pendidikan itu tanggung jawab Ibu dan Ayah, bukan hanya salah satunya. 
  • Menumbuhkan ketulusan / keikhlasan dalam jiwa pada Ayah, bahwa mendidik anak adalah dalam rangka dakwah kepada Allah, dalam rangka Ibadah. Terus tumbuhkan keikhlasan dalam hati. 
  • Membekali diri dengan pengasuhan dan pendidikan yang sesuai dengan Islam, Al Quran, Sunnah, dan boleh mengambil konsep lain selama : 
    • sesuai dengen penelitian ilmiah (meskipun dari orang kafir) sepanjang tidak menyelisihi konsep islam.
    • hanya pada taraf teknis, bukan masuk ke ranah kaidah
  • Berbagi peran dan tanggung jawab dengan istri; sebab mendidik anak ini urusan dan tanggung jawab berdua
  • Luangkan waktu; jangan sekedar mencari waktu luang. Orang tua yang lebih sibuk menggunakan waktunya untuk memenuhi kepentingan diri sendiri (tanpa mau meluangkan untuk anak) adalah orang tua yang egois. Orang tua yang sekedar mencari waktu luang itu berarti tidak meletakkan tugas mendidik anak sebagai prioritas
  • Berikan quality time, bukan sekedar quantity time. Orang tua yang bersedia memberikan 15 menit saja, namun berkualitas, mindfull, menyingkirkan segala distraksi dari gawai, pekerjaan, dll, lalu kita fokus bermain dan membersamai anak; berpengaruh secara fisik, emosi, psikis itu lebih baik daripada orang tua yang seharian membersamai anak tapi sepanjang hari tidak pernah serius membersamai anak. Akan makin bagus jika kualitas + kuantitas. 
  • Latihlah cara berkomunikasi dan berinteraksi dengan anak. 
Langkah Mengembalikan Peran Ayah
  1. Membangun kesadaran pentingnya peran ayah, melalui berbagai media, guna menggugah masyarakat terkait hal ini
  2. Menguatkan peran ayah melalui program/proyek yang membutuhkan keterlibatan ayah, misalnya sehari bersama Ayah
  3. Menggalakkan program pendidikan dan pelatihan parenting, dan komunikasi, terutama untuk ayah. 
  4. Dukungan dari pihak lain seperti tempat ayah bekerja, misalnya kebijakan cuti yang memadai jika terkait kebutuhan keluarga/anak. Ayah adalah aset negara. Jika ayah baik dalam mendidik anak, maka anak akan menjadi generasi yang bermanfaat untuk negara
  5. Adanya kolaborasi antara pemerintah, sekolah dan masyarakat terkait inisiasi berbagai program. 



Post a Comment

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)